29
JUN 2016
Duta Besar Republik Indonesia untuk Perancis, Hotmangaradja
Pandjaitan, melakukan kunjungan terhadap Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir, di Gedung D
Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta (17/6).
Dalam pertemuan tersebut Dubes Hotmangaradja menyampaikan
apresiasinya atas kesuksesan acara The 8th Joint
Working Group (JWG-8) for Indonesian-French on Higher Education and Research yang
berlangsung pada tanggal 5-7 April 2016 di La Rochelle, Perancis. Berbagai
institusi pendidikan tinggi dan riset dari kedua Negara turut berpartisipasi
dalam JWG-8 tersebut untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang pendidikan
tinggi dan riset. Nasir menekankan bahwa untuk meningkatkan kerja sama dengan
Perancis yang mendukung ketahanan energi nasional, seperti kerja sama dalam
bidang energi baru dan terbarukan. Sekitar 70% kebutuhan listrik Perancis
dipasok oleh tenaga nuklir[1],
hal ini menunjukkan bahwa energi nuklir aman untuk masyarakat dan layak untuk
dijadikan sebagai acuan teknologi yang ramah lingkungan. Selain itu, kerja sama
dalam bidang Defence Technology, diantaranya adalah mengembangkan
kerja sama kapal selam dengan berbasis energi baru terbarukan. Hotmangaradja
menyampaikan bahwa saat ini ada kerja sama antara Perancis dengan BPPT, PT. PAL
dan ITS untuk pengembangan kapal selam dalam kerangka kerja sama Pertahanan.
Pada kesempatan ini, juga dimanfaatkan Dubes Hotmangaradja untuk
menjajaki kemungkinan pembangunan boarding facilities untuk
mahasiswa Indonesia di Perancis. Saat ini, sudah ada sekitar 40 negara yang
mendirikan boarding facilities. Selain menjadi ‘rumah’
mahasiswa Indonesia, boarding facilities akan dijadikan
sebagai ‘rumah’ budaya Indonesia yang sekaligus menjadi ajang mempromosikan
budaya Indonesia ke masyarakat Perancis. Menristekdikti menyampaikan
dukungannya terhadap pembangunan boarding facilities pada
lahan yang ditawarkan Perancis. Nasir menyarankan agar Hotmangaradja dapat
berkoordinasi juga dengan Kemenkeu dan Kemenlu terkait pembangunan boarding
facilities di lahan Perancis tersebut. Selain itu, Dubes Hotmangaradja
juga dapat melakukan konsorsium atau bekerja sama dengan perusahaan swasta
terkait pembangunan boarding facilities itu. Nasir mengatakan
bahwa Kemristekdikti bersedia untuk mengelola boarding facilities itu
nantinya.
Pada pertemuan kali ini, Menristekdikti didampingi oleh
Sekretaris Jenderal, Ainun Na’im, dan Nada Marsudi, Kepala Biro Kerja Sama dan
Komunikasi Publik. (wsn,anp/bkkp)
Sumber: ristekdikti
Tidak ada komentar:
Write komentar