Sabtu, 16 Juli 2016

Potensi Wisata Sumatera

 

Pulau Sumateraselain terkenal dengan potensi alamnya, salah satu pulau terbesar di Indonesia ini juga menyimpan banyak potensi wisata. Berbagai pulau di sekitarnya, hutan hujan tropis yang sedemikian luasnya, dan keanekaragaman budaya yang luar biasa membuat tujuan wisata Sumatera patut diperhitungkan.

Pantai dan Pulau



Kondisi geografis Pulau Sumatera yang dikelilingi perairan tentunya menjadi nilai tambah tersendiri bagi pulau ini. Terdapat banyak pantai indah yang berderet di sepanjang garis pantai Pulau Sumatera. Provinsi Sumatera Barat merupakan provinsi yang memiliki pantai paling banyak dan lebih populer jika dibandingkan dengan provinsi lainnnya di Sumatera. salah satu pantai Sumaterayang sangat ramai dikunjungi di Sumatera Barat adalah Pantai Carocok.
Pantai Carocok terletak di Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan. Bentuknya seperti teluk dan diselimuti pasir berwarna keemasan. Anda akan merasakan suasana yang masih sangat asri, dengan pemandangan nelayan yang sedang menangkap ikan. Anda tidak boleh lupa mencoba melintasi jembatan kayu yang ada di sana. Tidak lama, Anda akan menemukan batu yang rupanya mirip lokomotif. Biasanya, penduduk sekitar dan para pengunjung menyebut batu ini dengan nama ‘Batu Kereta’. Seperti menembus lautan, mata Anda akan terpukau melihat karang-karang laut yang seolah menyatu dengan Batu Kereta ini.
Semua pemandangan mengagumkan ini menjadi semakin sempurna jika Anda mencoba mendaki Bukit Langkisau. Dari puncak bukit ini, keindahan Pantai Carocok akan semakain memukau Anda. Seolah setiap pinggiran pantai menyatu dengan bibir lautan. Sungguh menakjubkan.

Sementara itu, Pulau Sumatera juga memiliki banyak sekali gugusan pulau-pulau kecil. Masih banyak dari pulau-pulau kecil ini yang belum tersentuh oleh industri pariwisata sehingga jika Anda memiliki jiwa petualang yang tinggi, menjelajahi pulau-pulau yang menjadi pembatas dengan negara-negara tetangga ini akan sangat menguji adrenalin Anda. Tidak hanya pulau-pulau di bibir Pulau Sumatera, pulau yang berada di tengah lautan dan danau pun menjadi tujuan wisata yang sangat terkenal di Indonesia. Salah satunya adalah Pulau Samosir di Provinsi Sumatera Utara. Sangat unik karena Pulau Samosir ini berada di tengah Danau.
Danau Toba yang merupakan Danau terluas di Indonesia. Di tengahnya, Anda akan terkagum-kagum dengan keberadaan Pulau Samosir. Pulau ini merupakan pulau vulkanik dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Dari Parapat, Anda bisa menaiki kapal ferri menyeberangi danau menuju ke Pulau Samosir. Atau Anda dapat memilih jalur darat melalui Pangururan. Suasana asri dan udara yang sangat sejuk masih bisa Anda temui. Anda jadi tidak perlu ragu untuk berlama-lama mengelilingi panorama pulau dengan bentangan kejernihan air Danau Toba disekelilingnya.

Keanekaragaman Hayati


Pulau Sumatera beriklim tropis, karena pulau ini dilewati garis khatulistiwa. Oleh karena itu, Pulau Sumatera kaya akan Hutan Hujan Tropis. Luas Hutan Hujan Tropis Sumatera secara keseluruhan mencapai 2,5 juta hektar. Hutan Hujan Tropis Sumatera juga menjadi habitat dari beberapa spesies endemik yang cukup langka diantaranya seperti Badak Sumatera, Gajah Sumatera, dan Harimau Sumatera. Uniknya, Badak Sumatera ini adalah satu-satunya spesies Badak yang berbulu di dunia.
Hutan Sumatera yang tergolong dalam hutan hujan tropis ini terbagi dalam tiga wilayah besar diantaranya Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Ketiga wilayah ini tentunya dapat menjadi tujuan petualangan seru Anda. Tidak hanya hewan, spesies tumbuhan endemik juga banyak berlindung di hutan ini. Salah satunya yang paling unik adalah spesies tumbuhan Raflesia Arnoldi. Tumbuhan Endemik Sumatera ini pertama kali ditemukan di hutan Bengkulu, dan merupakan bunga terbesar di dunia. Anda harus jeli membedakan antara bunga Raflessia dengan bunga pemakan bangkai. Perbedaan yang dimiliki bunga Raflessia Arnoldi dan Bunga bangkai Amorphopallus Titanium dapat dilihat jelas dari perbedaan bentuk, waktu tumbuh, ukuran dan jenis. Disarankan agar Anda membawa masker saat berada didekat tumbuhan ini, sebab keduanya sama-sama mengeluarkan bau yang tidak sedap (bau bangkai).
Kekayaan hayati Pulau Sumatera masuk dalam daftar salah satu warisan dunia oleh UNESCO, sebab merupakan Hutan Hujan Tropis yang berperan sebagai Hutan Lindung dan didiami oleh sekitar 10.000 jenis tanaman, dimana 17 diantaranya adalah Genus Endemik. Tidak hanya itu, lebih dari 200 spesies mamalia dan 580 spesies unggas aneka warna dan irama suara juga berlindung di hutan lindung ini. Oleh sebab itu, kelestarian Hutan Hujan Tropis ini harus senantiasa dijaga dari pembebasan lahan dan perburuan. Selain untuk menjaga keseimbangan lingkungan, Hutan Hujan Tropis juga sangat vital fungsinya dalam menjaga stabilitas suplai air.
Kesempurnaan Hutan Hujan Tropis saat berwisata di Sumatera dapat Anda temui pada Pegunungan Bukit Barisan. Anda bisa menikmati Danau Gunung Tujuh dengan pemandangannya yang menakjubkan. Danau ini merupakan Danau tertinggi di kawasan Asia Tenggara, menyatu dengan keindahan Gunung Kerinci, gua, serta air terjun.

Kebudayaan


Masyarakat yang mendiami Pulau Sumatera terdiri atas aneka ragam suku dan etnik. Demikian juga dengan budaya Sumatera. Tentunya masing-masing suku memiliki ciri khasnya sendiri, baik itu dalam hal pakaian adat, upacara adat, tradisi, makanan khas, rumah adat, tarian tradisional, bahasa, lagu daerah, mata pencaharian, sistem sosial dan juga sistem pernikahan. Dari sekian banyak suku yang ada, terdapat tiga suku besar di Pulau Sumatera yaitu Suku Melayu, Suku Batak, dan Suku Minang.
Suku Melayu lebih dominan berada di Provinsi Riau. Suku ini memiliki ciri khas yang paling unik yaitu dari sistem perkawinan. Pihak laki-laiki Suku Melayu harus ‘membeli’ calon pengantin perempuan. Nah, besar nominalnya ini ditentukan atas dasar pendidikan dan latar belakang keluarga pihak perempuan. Semakin tinggi strata sosialnya, maka akan semakin tinggi nilainya. Sebaliknya, Adat Suku Minang (khususnya daerah Pariaman) justru menetapkan pihak perempuan untuk ‘membeli’ calon pengantin laki-laki. Dengan prinsip aturan yang sama, yaitu besar nominalnya disesuaikan dengan pendidikan dan latar belakang keluarga laki-laki. Apabila hal ini dilanggar, pihak laki-laki akan merasa sangat terhina dan bisa saja pernikahan dibatalkan.

Mayoritas suku Minang berasal dari Sumatera Barat. Rumah adat Suku Minang dinamakan Rumah Gadang. Selain memang ukurannya yang besar (dalam bahasa Minang, Gadang berarti Besar), mata Anda akan tertuju pada atap Rumah Gadang yang cukup menarik perhatian. Bentuk atap Rumah Gandang ini menyerupai tanduk kerbau. Bahkan, sebagian besar desain atap bangunan di perkotaan Sumatera Barat hingga hari ini masih berbentuk tanduk kerbau. Dalam hal makanan, masakan Padang atau Minang terkenal lezat dan memiliki cita rasa pedas yang menggiurkan.
Suku Batak sebagian besar berasal dari Sumatera Utara. Salah satu identitas masyarakat suku Batak yang paling menonjol adalah Kain Ulos. Kain Ulos adalah kain khas suku Batak yang sering dikenakan saat menghadiri upacara-upacara adat. Seperti acara pernikahan, kelahiran, juga kematian. Bentuknya seperti selendang tetapi terbuat dari bahan yang lebih tebal, dengan motif warna tertentu yang mengandung makna tertentu. Kain ulos yang digunakan oleh perempuan atau laki-laki, memiliki makna yang berbeda. Budaya ini sangat dijaga kelestariannya oleh suku Batak, sekalipun mereka sudah tidak tinggal di tanah kelahirannya.
Sumber: http://www.gosumatra.com/seputar-sumatera-indonesia/potensi-wisata-sumatera/

Tidak ada komentar:
Write komentar