Selasa, 22 Maret 2016

Berasa Tiba di ‘Surga’ Tersembunyi

Tuesday, Mar 22 2016

EKSOTIS : pemandangan pulau Filonga dari laut. Pulau tak berpenghuni ini menjadi ini semakin populer sebagai salah satu destinasi wisata di Tidore. Foto Fandi Febriyadi for Malut Post
Mengunjungi Filonga, Pulau Mungil di Ujung Tidore

Pasir putih nan halus, underwater yang kaya, dan tanpa penghuni. Tiga hal ini akan memikat siapapun untuk datang ke Filonga. Dengan pengembangan yang tepat, tak menutup kemungkinan pulau mungil ini bakal jadi salah satu destinasi wajib pelancong.
Ika Fuji Rahayu, Tidore

Tak sulit menemukan tagar tentang Pulau Filonga, atau Failonga, di media sosial. Akhir-akhir ini, pulau mungil di timur laut Tidore itu menjadi salah satu destinasi wisata yang kian populer. Secara administratif, pulau ini masuk dalam wilayah Kota Tidore Kepulauan. Letaknya yang tak begitu jauh dari Tidore dan Ternate membuat Filonga menjadi pilihan piknik atau sekadar melepaskan diri dari penatnya rutinitas.
Dari Pelabuhan Bastiong Ternate, pulau seluas 1,1 km2 ini dapat ditempuh selama 30 menit. Speedboat harus disewa, lantaran tak ada transportasi umum yang khusus melayani rute Filonga. Rp 500 ribu pulang-pergi. Agak mahal memang, tapi sepadan dengan misi melepaskan diri sehari dari rutinitas. Pilihan transportasi yang lebih murah adalah menyewa katinting (perahu bermesin tempel, red) via Dermaga Kotamabopo di Tidore. Hanya Rp 150 ribu PP. ”Waktu yang tepat untuk ke Filonga adalah pagi hari, karena ombaknya belum terlalu tinggi. Apalagi bagi yang menggunakan katinting,” ujar Rio Timara Alting, dive master Kotamabopo Batobo Club (KBC) yang mendampingi Malut Post mengunjungi Filonga Minggu (20/3).
Masuk dalam kategori pulau-pulau kecil, hanya butuh sekitar 20 menit untuk mengitari Filonga. Yang membuat lama adalah bagian panjat memanjat tebing batu yang sebagiannya tergolong curam. 98 persen Filonga adalah tebing batu. Hanya 2 persen sisanya berupa pantai dan batuan berukuran kecil yang melandai. Namun di sini lah letak eksotisme Filonga. Pantai pasir putih nan halusnya juga ‘dilindungi’ batuan berukuran raksasa dari deburan ombak. Benar-benar ‘surga’ tersembunyi.
Banyak pilihan kegiatan asyik yang dapat dilakukan di Filonga. Renang, snorkeling, diving, sun bathing, memancing hingga ‘wall climbing’ keliling pulau. Wisata bawah laut pulau ini tak mengecewakan. Dengan kondisi karang yang tergolong cukup (60 hingga 75 persen baik), pengunjung akan dimanjakan pula dengan beragamnya spesies laut di sana. Jenis karang yang dominan di sekitar Filonga adalah Acropora. Ada pula Foliose yang bentuknya seperti vas bunga dan jenis soft coral seperti Sea Fan (akar bahar). ”Tapi jenis Acropora ini mudah patah. Ombak besar saja bisa matahin, apalagi kena jangkar perahu dan speedboat yang sering ke sini,” tutur Rio.
Demi melindungi karang-karang di situ, pemerintah setempat tak punya pilihan lain selain mengembangkan Filonga dengan cara yang tepat. Membuat tali pelampung (buoy) atau jembatan mini untuk bersandarnya speedboat yang datang dirasa amat urgen. Pasalnya, saat ini beberapa bagian karang di depan Filonga mulai patah terkena jangkar perahu. ”Amat disayangkan jika potensi alam ini rusak bahkan sebelum dikenal luas oleh wisatawan,” kata pemilik akun Instagram @rioalting ini.
Salah satu yang menjadi buruan pelancong di Filonga adalah blacktip shark. Hiu dengan sirip-sirip berujung hitam itu masih mudah ditemui di sekitar pulau ini. Banyaknya hiu menjadi pertanda bagus bagi siklus kehidupan spesies bawah air di sana. ”Adanya hiu merupakan petunjuk adanya rantai makanan aktif di sana. Ada hiu berarti ada banyak ikan-ikan kecil yang merupakan makanan si hiu ini. Nah, ini yang harus kita jaga,” papar Rio.
Jika beruntung, pengunjung Filonga juga dapat bertemu nelayan-nelayan lokal yang mengaso di pulau ini. Tentunya sambil membakar ikan yang mereka pancing secara tradisional. Seperti kunjungan Malut Post kemarin yang bertepatan dengan kedatangan sekelompok nelayan asal Pulau Hiri, Ternate. Dan layaknya orang Maluku Utara, tak perlu saling kenal lebih dulu, Malut Post langsung diajak makan bersama ikan-ikan segar yang dibakar langsung di tepi pantai.(kai)
http://portal.malutpost.co.id/en/welcome/item/14184-berasa-tiba-di-%E2%80%98surga%E2%80%99-tersembunyi

Tidak ada komentar:
Write komentar