Cokaiba
Budaya Cokaiba merupakan tradisi turun temurun dari kakek dan nenek kami di Patani (Paatani Timur). Hampir tiap tahun kami selalu merayakan budaya Cokaiba . Puncaknya pada saat Memperingat Maulid Nabi Muhammad SAW. Budaya ini sealu kami lestarikan dan selalu di rayakan. Berikut Beberapa foto Cokaiba yang didokumentasi saat bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Damuli Peniti Patani Timur Halmahera Tengah Ternate Indonesia. Ketika kami melakukan perayaan budaya Cokaiba biasanya ada semacam tradisi untuk melakukan pertukaran kue antara kepala rumah tangga satu dengan kepala rumah tangga yang satu ini disebut dengan Fanten.
Ada juga Fadingding Jou Nabi selama 44 hari seperti sama dengan buat barajanji untuk kelahiran anak. Fadindingi adalah melakukan Zikir pada saat malam hari sampai bulannya hilang. Ibu-ibu juga punya perenan penting dalam perayaan tradisi ini. Dimana ibu-ibu juga yang menyediakan aneka makanan untuk merayakan tradidisi itu.
Ada juga Fadingding Jou Nabi selama 44 hari seperti sama dengan buat barajanji untuk kelahiran anak. Fadindingi adalah melakukan Zikir pada saat malam hari sampai bulannya hilang. Ibu-ibu juga punya perenan penting dalam perayaan tradisi ini. Dimana ibu-ibu juga yang menyediakan aneka makanan untuk merayakan tradidisi itu.
Pada Zaman Dahulu perayaan ini biasanya orang kampung potong ayam, kemudian ayam tersebut diantar ke rumah-rumah atau disediakan di meja zikir. Ada juga melakukan kegiatan Cakalele. Cakalele juga suatu adat untuk meramaikan ma;am puncak dalam acara-acara tertentu.
Tidak ada komentar:
Write komentar