Bangga Ikut Kololi Kie hingga “Setan Merah Aja Jumatan”
Monday, Mar 21 2016
Dari Talkshow #Instatalk Ternate Seri 2: Fotografi Digital dan Media Sosial
Warga Ternate tapi belum pernah mengikuti ritual tahunan kololi kie mote ngolo? Berarti patut malu pada Dewi Patlia Novitasari. Traveler nekat yang telah mampir ke hampir semua pulau di Indonesia ini berbagi euforianya kala mengikuti ritual tersebut di #Instatalk Ternate Seri 2. Ada pula paparan menarik dari tiga narasumber lainnya di talkshow persembahan EnjoyTernate tersebut.
Warga Ternate tapi belum pernah mengikuti ritual tahunan kololi kie mote ngolo? Berarti patut malu pada Dewi Patlia Novitasari. Traveler nekat yang telah mampir ke hampir semua pulau di Indonesia ini berbagi euforianya kala mengikuti ritual tersebut di #Instatalk Ternate Seri 2. Ada pula paparan menarik dari tiga narasumber lainnya di talkshow persembahan EnjoyTernate tersebut.
Ika Fuji Rahayu, Ternate
Ternate merupakan salah satu daerah singgahan
backpacker traveler, Dewi Patlia Novitasari atau yang tenar disapa
Devanosa. Tak hanya sekali, ia terhitung tiga kali menginjakkan kaki ke
kota pulau tersebut. Di Ternate, pada kunjungan terbarunya, Deva yang
telah 17 bulan keliling Indonesia ini terpukau dengan ritual kololi kie
mote ngolo (keliling gunung lewat laut, red). Ritual yang menjadi salah
satu rangkaian acara Festival Legu Gam itu sukses membuat gadis 25 tahun
tersebut terkagum-kagum. ”Suasana magisnya dapet banget. Kebetulan saya
berkesempatan ikut di perahu utama, perahunya Sultan Ternate, jadi step
by step ritualnya bisa saya ikuti komplit. Keren!” katanya penuh
antusiasme saat menjadi narasumber dalam talkshow #Instatalk Ternate
Seri 2 di Museum Rempah Ternate Sabtu (19/3) malam lalu.
Tak sekadar menikmati, Devanosa pun berbagi perjalanan menggali budaya Indonesia-nya lewat foto-foto segudang makna. Sesuai temanya, Fotografi Digital dan Media Sosial, #Instatalk yang disponsori taranoatees ini memberikan kesempatan bagi narasumbernya untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, maupun pesona Indonesia melalui media gambar. Adit Kaleumm, misalnya, yang membawakan materi underwater photography, tak segan-segan berbagi ilmu tentang teknik melukis cahaya dunia bawah air. ”Banyak hal yang harus diperhitungkan dalam fotografi bawah air, seperti lighting, teknik bernapas, posisi, dan visibility. Karena lighting underwater amat terbatas, salah satu cara untuk mengatasinya adalah additional lighting dan manfaatkan cahaya matahari semaksimal mungkin,” papar pemilik akun Instagram @kaleumm ini.
Narasumber lainnya, Coco Marasabessy, yang tampil dengan materi Menangkap Cahaya dan Biarkan Gambar Bertutur mengulas tentang pemanfaatan smartphone untuk menangkan momen sejuta makna dalam aktivitas sehari-hari. Karya foto pemilik akun @cocomarasabessy ini memang dikenal kental dengan makna yang tampak dalam gambar didukung caption yang lugas. Salah satunya saat ia menangkap momen salat Jumat di Masjid Kao di mana salah satu jamaahnya mengenakan batik berlambang FC Manchester United. ”Lalu saya kasih caption ‘Setan merah (julukan Manchester, red) aja Jumatan. Masak kamu nggak?’. Nah, menangkap cahaya dapat menjadi pembelajaran bersama, dalam hal ini sebagai kritik sosial,” ujarnya.
Peserta #Instatalk juga disegarkan matanya lewat karya-karya fotografi Matt Bachdar. Salah satu dedengkot Fokusmaut itu benar-benar membuat mata melongo lewat ‘pameran’ fotonya yang out of the box. Melalui tangkapan cahaya @mattbachdar, Ternate tampak luar biasa mempesonanya.(kai)
http://portal.malutpost.co.id/en/feature/item/14052-bangga-ikut-kololi-kie-hingga-%E2%80%9Csetan-merah-aja-jumatan%E2%80%9D
Tak sekadar menikmati, Devanosa pun berbagi perjalanan menggali budaya Indonesia-nya lewat foto-foto segudang makna. Sesuai temanya, Fotografi Digital dan Media Sosial, #Instatalk yang disponsori taranoatees ini memberikan kesempatan bagi narasumbernya untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, maupun pesona Indonesia melalui media gambar. Adit Kaleumm, misalnya, yang membawakan materi underwater photography, tak segan-segan berbagi ilmu tentang teknik melukis cahaya dunia bawah air. ”Banyak hal yang harus diperhitungkan dalam fotografi bawah air, seperti lighting, teknik bernapas, posisi, dan visibility. Karena lighting underwater amat terbatas, salah satu cara untuk mengatasinya adalah additional lighting dan manfaatkan cahaya matahari semaksimal mungkin,” papar pemilik akun Instagram @kaleumm ini.
Narasumber lainnya, Coco Marasabessy, yang tampil dengan materi Menangkap Cahaya dan Biarkan Gambar Bertutur mengulas tentang pemanfaatan smartphone untuk menangkan momen sejuta makna dalam aktivitas sehari-hari. Karya foto pemilik akun @cocomarasabessy ini memang dikenal kental dengan makna yang tampak dalam gambar didukung caption yang lugas. Salah satunya saat ia menangkap momen salat Jumat di Masjid Kao di mana salah satu jamaahnya mengenakan batik berlambang FC Manchester United. ”Lalu saya kasih caption ‘Setan merah (julukan Manchester, red) aja Jumatan. Masak kamu nggak?’. Nah, menangkap cahaya dapat menjadi pembelajaran bersama, dalam hal ini sebagai kritik sosial,” ujarnya.
Peserta #Instatalk juga disegarkan matanya lewat karya-karya fotografi Matt Bachdar. Salah satu dedengkot Fokusmaut itu benar-benar membuat mata melongo lewat ‘pameran’ fotonya yang out of the box. Melalui tangkapan cahaya @mattbachdar, Ternate tampak luar biasa mempesonanya.(kai)
http://portal.malutpost.co.id/en/feature/item/14052-bangga-ikut-kololi-kie-hingga-%E2%80%9Csetan-merah-aja-jumatan%E2%80%9D
Tidak ada komentar:
Write komentar